Photo di atas adalah seragam staff kampus Sekolah Tinggi
Desain Indonesia – Bandung atau yang biasa disingkat STDI. Mengusung tema
seperti seragam safari, seragam berlengan pendek dan berkancing ini memiliki 2
kantong di bagian depan dada, dengan bordiran tulisan “Crew” di atas kantong
dada bagian kanan, Logo STDI di lengan kanan dan angka 52 (Nomer Alamat STDI) di
lengan bagian kiri, sedangkan di bagian belakang seragam terdapat bordiran nama
kampus dan alamat websitenya. Untuk warna, seragam ini memiliki 2 campuran
warna yang diambil dari warna logo atau warna khas dari STDI itu sendiri, yaitu
warna navy dan orange; warna dasar yang diambil dan dominan yaitu warna navy
sedangkan warna orange-nya ditaruh hanya sebagai aplikasi di bagian belakang,
kantong dan pinggiran lengan.
Seragam ini banyak
menuai kritik dan sudah menjadi momok di kalangan mahasiswa STDI sejak pertama
kali mulai digunakan oleh para staff kampus. Banyak yang berpendapat bahwa
seragam ini hampir menyamai seragam Office Boy sebuah perusahaan, terlalu
formal dan lain sebagainya. Dan banyak juga yang mengatakan perpaduan warna-nya
norak, dan sangat bertabrakan.
Sebagai kampus desain dengan selogan kampus kreatif, seragam
ini tidak berhasil menunjukkan sisi
kreatif dari STDI, karena kesan pertama yang tertangkap ketika melihat seragam
ini adalah keformalitasan dengan dua kantong di bagian depannya. Meski target
pemakainya mungkin para staff kampus dengan tujuan awal agar bisa terlihat
formal dan profesional, namun desainer seragam ini lupa bahwa para staff ini
adalah staff dari sebuah lembaga yang berorientasi pada renah desain, dimana
seharusnya desain atau bentuk dari seragam ini harusnya bisa lebih less-formal
dan casual dan tentu saja lebih creative.
Banyak hal yang
harusnya diperbaiki dari desain seragam ini, misalnya dengan mengganti pilihan
kain yang semula katun dengan tekstur kaku dengan bahan-bahan yang lebih casual
seperti kaos, kemudian jika ingin tetap menggunakan warna khas STDI yang
sekiranya membawa filosofi kampus, maka setidaknya yang dilakukan adalah memikirkan
betul-betul dimana peletakkan warna-warna tertentu agar tidak terlihat norak.
Kemudian tulisan-tulisan dalam bentuk bordiran bisa diminimalisir dengan
menghilangkan yang tidak terlalu perlu seperti alamat website di bagian
belakang, angka 52 di lengan bagian kiri serta tulisan Crew di bagian dada
kanan, tidak lupa juga mengatur tempat tulisannya agar terlihat lebih creatif.
Meski mungkin
seragam ini memiliki alasan atau filosofi tersendiri, namun pakaian atau
seragam dalam hal ini adalah hal pertama yang mempresentasikan lembaga atau kampus
STDI, maka setidaknya melalui seragam ini setidaknya kesan pertama yang
ditangkap oleh mata umum sesuai dengan selogan kampus, apalagi dengan adanya
jurusan Desain Komunikasi Fashion harusnya mempunyai kemampuan dalam mendesain
seragam yang lebih baik. Salah satu hal yang bisa dilakukan pihak kampus
misalnya memanfaatkan para dosen desain atau membuat sayembara desain seragam
staff di kalangan mahasiswa, sehingga mahasiswa bisa terlibat dan tentunya
tidak lagi menjadikan seragam ini bahan lelucon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar